Transformasi digital telah menjadi kebutuhan bagi bisnis di era globalisasi. Namun, meskipun banyak perusahaan berlomba-lomba mengadopsi teknologi, tidak sedikit yang akhirnya menyesali keputusan mereka.
Dilansir dari laman DOIT Software, tingkat kegagalan bisnis dalam transformasi digital berada di antara 70% hingga 95%, dengan rata-rata 87,5%. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis gagal dalam mengimplementasikan strategi ini untuk mencapai tujuan mereka.
Lantas, mengapa mereka mengalami kegagalan dalam implementasi transformasi digital? Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui tren transformasi digital di dunia bisnis dan strategi implementasi transformasi digital.
Apa itu Transformasi Digital?

Sebelum kita menyelam ke beberapa kesalahan umum dalam implementasinya, mari ketahui terlebih dahulu apa itu transformasi digital.
Transformasi digital adalah proses mengintegrasikan teknologi digital ke dalam seluruh aspek bisnis untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan pengalaman pelanggan.
Proses ini mencakup perubahan dalam cara kerja, strategi operasional, dan interaksi dengan pelanggan melalui pemanfaatan teknologi, seperti cloud computing, big data, AI, dan IoT.
Transformasi digital memberikan berbagai manfaat yang melimpah untuk perusahaan maupun konsumen. Melalui teknologi otomatisasi, perusahaan dapat mengurangi waktu dan biaya operasional.
Selain itu, perusahaan juga dapat lebih cepat merespons tren dan kebutuhan pelanggan. Dengan kecepatan operasional inilah yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih baik.
Melalui proses ini, bisnis juga bisa mengupayakan peluang ekspansi dan kolaborasi global untuk meningkatkan daya saing di pasar global. Bagi manajemen, proses ini juga dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis data.
Tanpa strategi yang jelas, implementasi digitalisasi justru bisa menjadi bumerang bagi bisnis. Jadi, bagaimana strategi dan perencanaannya?
- Analisis Kebutuhan Bisnis – Tahap pertama adalah dengan menentukan teknologi yang benar-benar dibutuhkan sesuai dengan tujuan bisnis Anda.
- Anggaran yang Realistis – Setelah Anda menentukan kebutuhan bisnis, pastikan investasi pada transformasi digital dapat memberikan ROI yang positif.
- Pelatihan Karyawan yang Memadai – Jika bisnis Anda mengimplementasikan teknologi baru, lakukan pelatihan untuk karyawan agar masing-masing memiliki keterampilan untuk mengoperasikan teknologi tersebut.
- Pemantauan dan Evaluasi Berkala – Selalu lakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap teknologi yang baru diimplementasikan pada bisnis Anda. Ukurlah keberhasilan transformasi digital melalui KPI yang telah ditetapkan.
Kesalahan Umum dalam Implementasi Transformasi Digital
Apakah Anda sudah menerapkan strategi perencanaan digitalisasi dengan baik? Jika gagal, Anda mungkin mengabaikan beberapa hal dalam perencanaannya.
Sekarang, mari kita bahas beberapa kesalahan umum dalam penerapan digitalisasi yang membuat beberapa bisnis menyesali keputusannya.
1. Kurangnya Pemahaman akan Kebutuhan Bisnis
Banyak perusahaan mengadopsi teknologi tanpa menyesuaikannya dengan kebutuhan spesifik mereka. Hal ini dapat menyebabkan investasi sia-sia dan tidak sesuai dengan tujuan bisnis.
2. Mengabaikan Sumber Daya Manusia
Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kesiapan SDM dalam menggunakannya. Banyak bisnis gagal karena tidak melibatkan karyawan dalam proses adopsi teknologi.
3. Harapan yang Tidak Realistis
Beberapa bisnis menganggap transformasi digital sebagai solusi instan tanpa memahami bahwa perubahan ini memerlukan proses yang panjang dan strategi yang tepat.
4. Kurangnya Keamanan Data
Jangan meremehkan keamanan data bisnis atau perusahaan Anda. Sebab, jika Anda tidak memperhitungkan keamanan siber dalam adopsi teknologi baru, risiko akan kebocoran data yang merugikan bisnis.
5. Implementasi yang Terburu-Buru
Berdasarkan poin sebelumnya, mengadopsi proses pengembangan digitalisasi tidaklah mudah dan instan. Tanpa roadmap yang jelas, bisnis Anda akan gagal karena terburu-buru dalam adopsi teknologi tanpa pengujian yang memadai. Hal ini juga dapat menyebabkan gangguan operasional yang akan memakan biaya tambahan.
Dampak Negatif Akibat Kesalahan Strategi Transformasi Digital
Lalu, apa yang terjadi jika Anda mengabaikan beberapa hal dalam pengimplementasian transformasi digital?
Selain kerugian, terdapat beberapa dampak negatif lainnya yang akan mengancaman bisnis Anda. Berikut adalah dampak negatif dalam kesalahan transformasi digital:
- Kerugian Finansial – Investasi besar dalam teknologi yang salah bisa menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dalam bisnis Anda. Jadi, rencanakan anggaran dan identifikasi kebutuhan dengan matang sebelum memutuskan untuk menerapkan transformasi digital.
- Gangguan Operasional – Sistem baru yang tidak kompatibel dengan infrastruktur lama dapat menghambat operasional bisnis. Gangguan operasional ini adalah tantangan transformasi digital utama yang bisa merembet ke seluruh kegiatan perusahaan.
- Resistensi dari Karyawan – Perubahan tanpa pelatihan yang cukup dapat menimbulkan resistensi dan menurunkan produktivitas karyawan dan perusahaan.
- Biaya Tambahan – Kesalahan strategi juga dapat memaksa bisnis atau perusahaan untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk perbaikan dan penyesuaian.
- Kehilangan Kepercayaan Pelanggan – Layanan yang tidak stabil akibat implementasi buruk bisa menyebabkan pelanggan berpaling ke pesaing.
Tips Mengatasi Kegagalan dan Penyesalan dalam Transformasi Digital
Lantas, bagaimana caranya meminimalisir kegagalan dan menghindari penyesalan terhadap keputusan penerapan transformasi digital oleh bisnis?
Firmansyah selaku Founder GeekGarden menyatakan bahwa tantangan utama dari pengembangan transformasi digital adalah unit bisnis yang tidak memiliki perencanaan yang baik, sehingga beberapa pihak tidak mengerti apa yang sebenarnya dilakukan.
Selain itu, bisnis yang tidak mengerti tentang proses pengembangan tidak bisa menjadi counter partner bagi vendor pengembang transformasi digitalnya. Jadi, bagaimana solusinya?
“Tingkatkan literasi PIC di unit bisnisnya dalam bidang development, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan,” tambah Firmansyah.
Berdasarkan pernyataan tersebut, bisnis harus merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi strategi secara berkala agar implementasi tersebut relevan dengan kebutuhan bisnis.
Studi Kasus: Transformasi Digital yang Berhasil dan Gagal
Mari kita lihat beberapa contoh perusahaan besar yang telah berhasil maupun gagal dalam menerapkan proses digitalisasi untuk segala proses bisnisnya.
1. IKEA
IKEA merupakan salah satu representasi nyata bagaimana korporasi mapan mampu mengadopsi transformasi digital secara progresif. Strategi digital transformation yang diterapkan berpusat pada integrasi pengalaman belanja omnichannel yang semakin diperkuat dengan kehadiran e-commerce.
Raksasa ritel asal Swedia ini memberikan kebebasan kepada pelanggan untuk memanfaatkan teknologi AR dalam menentukan pilihan furnitur sebelum memutuskan pembelian.
Melalui teknologi visualisasi 3D berbasis kecerdasan buatan, pengguna dapat mengunggah foto ruangan mereka, yang kemudian secara otomatis diproyeksikan dalam format tiga dimensi.
Melalui metode tersebut, calon pembeli dapat dengan mudah membandingkan perabotan lama mereka dengan opsi terbaru yang tersedia, sehingga pengalaman berbelanja menjadi lebih intuitif dan personal.
2. GE
Pada tahun 2011, GE mengambil langkah ambisius untuk memperkuat posisinya dalam ranah perangkat lunak digital dengan membangun ekosistem IoT berskala besar.
Langkah ini semakin diperkuat pada tahun 2015 dengan pembentukan unit bisnis baru bernama GE Digital, yang bertujuan untuk memanfaatkan data secara lebih efektif dan menjadikan GE sebagai kekuatan utama dalam inovasi teknologi industri.
Namun, meskipun telah menggelontorkan investasi bernilai miliaran dolar serta merekrut ribuan talenta berbakat, GE Digital menghadapi tantangan serius. Harga saham perusahaan terus mengalami penurunan, sementara lini bisnis lainnya mulai terdampak.
GE Digital dengan cepat terjebak dalam dinamika korporat yang menuntut pelaporan keuntungan kepada pemegang saham. Akibat tekanan yang semakin meningkat, CEO perusahaan pun akhirnya dipaksa untuk mengundurkan diri.

Digitalisasi adalah langkah penting dalam menghadapi persaingan bisnis modern. Namun, tanpa strategi yang tepat, hal ini dapat menjadi sumber penyesalan.
Pastikan selalu untuk melakukan perencanaan matang sebelum mengadopsi teknologi baru agar strategi implementasi dapat berjalan dengan optimal.
Namun, tidak perlu bingung dan khawatir dalam menentukan teknologi yang tepat untuk bisnis karena kami dapat membantu Anda!
GeekGarden adalah perusahaan IT Jogja dengan tim ahli yang sudah berpengalaman di bidangnya. Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda bersama GeekGarden sebagai IT konsultan untuk mendapatkan strategi transformasi digital terbaik yang sesuai dengan tujuan bisnis!
Penulis: Sari Dewi (Content Writer)