mengenal systems development life cycle

Systems Development Life Cycle dalam Pengembangan Bisnis

Table of Contents

Dalam era digital saat ini, systems development life cycle atau SDLC menjadi fondasi penting dalam pengembangan produk teknologi.

SDLC ini memiliki beberapa tahapan, metode, hingga manfaatnya bagi bisnis Anda. Dalam artikel ini, kita akan bersama-sama mengupas tuntas apa itu systems development life cycle dalam pengembangan produk sesuai tujuan bisnis.

Apa itu Systems Development Life Cycle?

SDLC merupakan siklus atau kerangka yang digunakan untuk merancang, mengembangkan, menguji, dan memelihara sistem perangkat lunak. 

Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap langkah pengembangan produk dilakukan secara efisien dan terkontrol.

Selain itu, systems development life cycle membantu tim pengembang memahami kebutuhan bisns dengan lebih baik.

SDLC juga dapat menghasilkan produk yang memenuhi ekspektasi pengguna, dan meminimalkan risiko kesalahan dalam proses pengembangan.

Tahapan Systems Development Life Cycle

systems development life cycle dalam pengembangan produk
Source: Pexels

Berdasarkan namanya, SDLC memiliki beberapa fase atau siklus yang wajib Anda patuhi untuk mendapatkan perangkat yang berkualitas. Berikut adalah tahapan atau fase SDLC:

1. Perencanaan (Planning)

Pada fase ini, dilakukan proses penentuan tujuan proyek, kebutuhan bisnis, dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaannya. Perencanaan yang matang memastikan keberhasilan fase berikutnya.

2. Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis)

Di tahap SDLC ini, kebutuhan pengguna dikumpulkan dan dianalisis secara mendalam untuk memastikan desain sistem selaras dengan tujuan bisnis.

3. Desain Sistem (System Design)

Tahap ini melibatkan perancangan perangkat lunak, termasuk struktur database, desain antarmuka pengguna, serta arsitektur sistem secara keseluruhan.

4. Pengembangan dan Pengujian (Development & Testing)

Kode program mulai ditulis berdasarkan desain yang disetujui. Setelah itu, pengujian dilakukan untuk memastikan sistem bebas dari bug dan error.

5. Implementasi dan Pemeliharaan (Implementation & Maintenance)

Setelah produk diluncurkan, pemeliharaan rutin dilakukan untuk memperbaiki masalah yang muncul dan menyesuaikan dengan kebutuhan baru.

Baca Juga: Apa itu Deployment? Memahami Tahapan Proses Hingga Manfaat

Metode System Development Life Cycle

Terdapat berbagai macam metode SDLC yang bisa digunakan untuk pengembangan. Berikut adalah beberapa metodenya:

1. Waterfall

Metode ini menggunakan pendekatan bertahap, di mana setiap langkah harus diselesaikan sebelum berlanjut ke tahap berikutnya. Metode ini ideal untuk proyek dengan kebutuhan yang sudah terdefinisi sejak awal. 

Kelebihannya adalah struktur yang teratur, namun kekurangannya kurang fleksibel terhadap perubahan kebutuhan di tengah proyek.

2. Agile

Agile adalah metode iteratif yang memungkinkan tim pengembang dalam beradaptasi dengan perubahan kebutuhan selama proses pengembangan.

Metode ini cocok untuk proyek yang membutuhkan fleksibilitas tinggi dan hasil cepat, seperti pengembangan aplikasi mobile.

3. Iterative

Metode ini berfokus pada pengembangan prototipe yang terus disempurnakan hingga menghasilkan produk akhir. 

Keuntungan dari metode ini adalah pengguna dapat memberikan feedback di setiap iterasi untuk menyempurnakan produk.

4. V-Model (Verification and Validaion Model)

Metode ini merupakan pengembangan dari Waterfall dengan penambahan pengujian di setiap tahap. 

Tujuannya adalah memastikan bahwa setiap tahap sudah memenuhi persyaratan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

5. Prototyping

Metode ini fokus pada pembuatan prototipe awal yang dapat diuji oleh pengguna. Selain itu, metode ini cocok untuk proyek yang persyaratannya masih belum jelas.

6. Big Bang Model

Metode Big Bang adalah pendekatan sederhana di mana semua sumber daya diinvestasikan di awal tanpa struktur yang terdefinisi.

Model ini cocok untuk proyek kecil atau eksperimental, tetapi memiliki risiko tinggi karena tidak terencana dengan baik.

7. Spiral

Metode spiral mengintegrasikan pendekatan pengembangan bertahap dengan evaluasi risiko di setiap siklus pengembangan.

Setiap siklus mencakup empat tahapan utama: perencanaan, analisis risiko, pengembangan, dan evaluasi. Adapun metode ini ideal untuk proyek besar dengan risiko tinggi.

Need IT solutions that truly fit your business We’ve got you covered

Contoh SDLC

Berikut adalah beberapa contoh penerapan systems development life cycle dalam berbagai jenis proyek:

1. Pengembangan Aplikasi E-Commerce

Tahapan yang diterapkan:

  • Perencanaan: Tim pengembang melakukan riset kebutuhan pasar, menetapkan tujuan seperti peningkatan transaksi online, dan merancang roadmap proyek.
  • Analisis Kebutuhan: Menentukan fitur-fitur penting seperti katalog produk, sistem transaksi, dan pelacakan pengiriman.
  • Desain Sistem: Tim merancang antarmuka pengguna (UI/UX) dan struktur database untuk menyimpan informasi produk dan transaksi.
  • Pengembangan & Pengujian: Fitur seperti keranjang belanja dan gateway pembayaran dikembangkan, lalu diuji untuk memastikan tidak ada bug.
  • Implementasi & Pemeliharaan: Aplikasi diluncurkan dan tim memastikan kinerja optimal melalui pembaruan berkala.

Dengan tahapan tersebut, Anda dapat menghasilkan aplikasi e-commerce yang terstruktur dan responsif, sehingga mampu meningkatkan penjualan dan memperkuat kehadiran bisnis di pasar digital.

2. Sistem ERP untuk Perusahaan Manufaktur

Tahapan yang diterapkan:

  • Perencanaan: Perusahaan menentukan tujuan seperti optimasi rantai pasokan dan pengelolaan sumber daya secara lebih efisien.
  • Analisis Kebutuhan: Modul yang dibutuhkan seperti pengelolaan inventaris, produksi, dan keuangan diidentifikasi.
  • Desain Sistem: Sistem dirancang agar dapat terintegrasi dengan proses bisnis yang sudah ada.
  • Pengembangan & Pengujian: Modul ERP dikembangkan dan diuji untuk kompatibilitas dengan perangkat keras serta lunak yang ada.
  • Implementasi & Pemeliharaan: Sistem ERP diluncurkan dalam beberapa tahap untuk memastikan transisi yang mulus tanpa mengganggu operasi.

Dengan tahapan tersebut, Anda akan mendapatkan sistem ERP yang mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Kembangkan Bisnis Digital Anda Bersama GeekGarden

Itulah dia penjelasan tentang SDLC atau sistems development life cycle, beserta metode dan contoh penerapannya dalam bisnis.

Dalam pengembangan produk, systems development life cycle adalah alat penting yang membantu memastikan keberhasilan proyek teknologi Anda.

Dengan memahami tahapan dan metode SDLC, bisnis dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Jika Anda ingin membangun aplikasi bisnis, GeekGarden siap membantu! GeekGarden menawarkan berbagai layanan untuk perkembangan aplikasi dan website Anda.

Kami telah dipercayai oleh berbagai mitra bisnis di berbagai sektor dan bidang. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi website kami dan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda secara gratis hari ini.


Penulis: Sari Dewi (Content Writer)
Editor: Helmi Maulidina (SEO Specialist)

Share this insight

You might also like:

biaya pemeliharaan aplikasi
tren terbaru software house
Era digitalisasi bisnis
Real-time tech insights & special offers.
Join our channel!
Discuss your IT problem with us

Schedule a Meeting

Talk to our experts

Free Quotation and
Proof of Concept (PoC)

Thank you for reaching out to GeekGarden

We have received your message and will review your inquiry promptly. Our team strives to respond within 24 hours. Rest assured, your data is secure, and your privacy is guaranteed.

In the meantime, feel free to explore our services and insights to learn more about how we can assist you.

#ThinkInnovative
#ThinkGeek