Membuat software prototyping merupakan salah satu tahap penting untuk proses pengembangan aplikasi. Melalui prototyping, pengembang dapat menguji konsep dan mendapatkan feedback dari pengguna.
Prototipe ini juga bertujuan untuk menghindari kesalahan sebelum aplikasi lanjut ke proses pengembangan lanjut dan diluncurkan. Proses ini tidak hanya membantu dalam perencanaan, tetapi juga meminimalisir risiko terjadinya proyek gagal di tengah jalan.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui 5 langkah membuat software prototyping dengan mudah. Beberapa langkah tersebut meliputi riset dan perencanaan, membuat wireframe, pengembangan interaktif, uji coba, dan finalisasi. Penasaran bagaimana prosesnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Apa itu Software Prototyping?
Software prototyping adalah bentuk visual berupa mock-up yang terlihat seperti aplikasi asli. Prototipe adalah model awal atau versi percobaan dari suatu perangkat lunak yang dibuat untuk mengilustrasikan konsep sebelum diluncurkan.
Software prototyping ini bisa berupa sketsa sederhana, wireframe, atau model interaktif yang mendekati produk akhir.
Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi masalah, menguji ide, dan memastikan bahwa kebutuhan pengguna terpenuhi sebelum investasi dilakukan dalam pengembangan final.
Manfaat Software Prototyping
Membuat prototipe perangkat lunak dapat memberikan beberapa manfaat. Lantas, apa saja manfaatnya?
- Menghemat Waktu dan Biaya – Melalui pembuatan prototipe, kesalahan desain dan fitur bisa dideteksi sejak awal, mengurangi biaya perbaikan di tahap akhir pengembangan.
- Meminimalisir Risiko Kesalahan – Dengan melakukan pengujian lebih awal, tim dapat menemukan dan mengatasi masalah sebelum produk diluncurkan.
- Meningkatkan Kepuasan Pengguna – Pembuatan prototipe memudahkan pengguna untuk memberikan saran, sehingga hasil akhir lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Mempercepat Pengambilan Keputusan – Dengan prototipe yang dapat diujicobakan, stakeholder dapat lebih mudah membuat keputusan strategis terkait desain dan fitur.
- Menghasilkan Produk Final yang User-Friendly – Melalui saran atau feedback yang diberikan oleh pengguna, Anda bisa menciptakan user-friendly product.
Tahapan Software Prototyping

Mari kita terjun ke inti pembahasan artikel ini. Kira-kira bagaimana proses pembuatan prototipe perangkat lunak ini berlangsung? Berikut beberapa tahapannya:
Langkah 1: Riset dan Perencanaan
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan masalah utama yang ingin dipecahkan oleh software. Kemudian, pahami kebutuhan pengguna dengan melakukan riset atau wawancara.
Analisis pesaing juga penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan produk yang sudah ada di pasar. Pastikan bahwa kebutuhan pengguna sudah jelas sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
Langkah 2: Membuat Wireframe atau Sketsa Awal
Selanjutnya, Anda bisa menggunakan beberapa tools pendukung untuk membuat sketsa awal. Gunakan Figma, Sketch, Adobe XD, atau Balsamiq untuk membuat wireframe guna memvisualisasikan antarmuka pengguna.
Pastikan struktur yang dibuat sudah mencerminkan user journey yang diinginkan. Wireframe ini akan menjadi dasar bagi prototype interaktif yang akan dibuat di langkah selanjutnya.
Langkah 3: Mengembangkan Prototype Interaktif
Jika Anda sudah membuat sketsa awal, gunakan tools prototyping dalam software development, seperti InVision, Marvel, atau Axure untuk menciptakan model interaktif dari wireframe yang telah dibuat. Dalam tahap ini, pastikan untuk:
- Menambahkan elemen navigasi agar pengguna bisa memahami alur aplikasi.
- Membangun interaksi dasar seperti klik tombol dan perpindahan antarhalaman.
- Melakukan pengujian internal oleh tim sebelum disajikan kepada pengguna eksternal.
Langkah 4: Uji Coba dan Pengumpulan Feedback
Setelah pengembangan interaktif, Anda bisa melakukan usability testing dengan pengguna target untuk mengumpulkan feedback sebelum masuk ke tahap pengembangan penuh.
Selain itu, melakukan A/B testing untuk melihat versi mana yang bisa lebih efektif dalam mencapai tujuan pengguna. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda uji:
- Apakah navigasi sudah cukup intuitif?
- Apakah desain sudah sesuai dengan ekspektasi pengguna?
- Apakah terdapat hambatan dalam penggunaan prototype?
Langkah 5: Iterasi dan Finalisasi
Feedback atau masukan yang diperoleh sangatlah penting untuk tahap penyempurnaan akhir dalam proses pembuatan prototipe. Berdasarkan masukan dari pengujian, lakukan perbaikan dan optimasi sebelum software dikembangkan secara penuh.
Setelah revisi, lakukan pengujian ulang untuk memastikan perbaikan benar-benar meningkatkan kualitas produk. Pastikan setiap iterasi membawa peningkatan nyata yang sedang memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi.
Tantangan dalam Software Prototyping
Di balik manfaatnya yang beragam, ternyata pembuatan prototipe perangkat lunak dihadapi oleh beberapa tantangan juga, lho. Berikut adalah beberapa tantangan yang umum dijumpai oleh pengembang dan desainer:
- Keterbatasan Sumber Daya dan Anggaran – Pembuatan prototype yang kompleks dapat memerlukan biaya dan waktu yang cukup besar. Selain itu, perusahaan juga harus memiliki SDM yang mumpuni untuk menjalankan proyek ini.
- Kesulitan dalam Memahami Kebutuhan dan Kepuasan Pengguna – Tidak semua pengguna dapat mengidentifikasikan kebutuhan mereka dengan jelas, sehingga riset mendalam sangat diperlukan.
- Iterasi yang Berulang dan Memakan Waktu – Revisi atau perbaikan terus-menerus dapat memakan waktu terlalu banyak dan bisa menyebabkan keterlambatan dalam timeline proyek.
Tantangan tersebut juga kerap dirasakan oleh Dhiaz, selaku Project Manager di GeekGarden. Dhiaz menambahkan bahwa terdapat scope creep atau perubahan dan penambahan fitur di luar cakupan awal karena ekspektasi stakeholder yang terus berkembang.
“Tentukan batasan yang jelas untuk prototype dan gunakan pendekatan iteratif, seperti Agile agar perubahan dapat dikontrol,” tambah Dhiaz.
Kesalahan persepsi juga bisa menjadi salah satu hambatan dalam proses ini. “Beri edukasi sejak awal bahwa prototype hanya untuk eksplorasi dan validasi, bukan solusi akhir yang siap produksi,” tambahnya.
Mau Dapat Prototype Gratis PoC? Kolaborasi dengan GeekGarden Solusinya!
Itulah dia penjelasan seberapa pentingnya software prototyping untuk membuat aplikasi dengan fitur dan fungsi yang optimal. Dengan hanya 5 langkah, Anda bisa memastikan produk yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan pengguna.
Melalui tahap iterasi yang terstruktur juga akan membantu meningkatkan kualitas produk agar lebih siap saat diluncurkan.

Apakah Anda ingin mewujudkan ide produk dengan software prototyping yang tepat? GeekGarden solusinya! Dapatkan harga mulai dari 20 juta dengan Proof of Concept (PoC) gratis! Coba juga layanan IT manpower sharing & custom software development dari GeekGarden untuk sukseskan proyek IT Anda!
Penulis: Sari Dewi (Content Writer)