Pertanian digital atau digital farming kini menjadi topik hangat di kalangan pemilik bisnis dan profesional di sektor pertanian. Dengan teknologi yang semakin canggih, pertanian tidak lagi mengandalkan upaya konvensional dan tradisional.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui lebih dalam tentang pertanian digital, teknologi yang mendukungnya, serta manfaat dan tantangannya.
Apa itu Pertanian Digital?
Digitalisasi pertanian atau pertanian digital adalah penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan proses pertanian, dari perencanaan hingga produksi dan distribusi.
Hal ini mencakup penggunaan perangkat cerdas, sensor, dan data untuk mengoptimalkan hasil pertanian, mengurangi biaya, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Perbedaan Pertanian Digital dan Pertanian Konvensional
Mengapa ada istilah pertanian digital? Apa perbedaannya dengan pertanian konvensional? Perbedaan yang paling utama di antara keduanya adalah jenis teknologi yang digunakan. Tentu saja, sesuai namanya, pertanian era digital menggunakan teknologi yang lebih modern dibandingkan pertanian konvensional.
Kira-kira apa saja perbedaan yang lain antara pertanian dengan teknologi modern dan konvensional? Berikut penjelasannya:
1. Teknologi
Mari kita bahas perbedaan yang paling mencolok di antara keduanya. Teknologi pertanian merupakan faktor yang paling signifikan antara pertanian modern dan tradisional.
Pertanian konvensional menggunakan teknologi manual yang sederhana. Contohnya, membajak sawah masih menggunakan bantuan hewan kerbau.
Intinya, pada pertanian konvesional, para petani harus mengeluarkan tenaga lebih untuk menanam dan memanen hasil taninya.
Sedangkan pertanian di era modern ini sudah mulai menggunakan teknologi modern, seperti mesin pertanian dan traktor yang membantu petani untuk menanam dan memanen hasil.
2. Sumber Daya
Perbedaan selanjutnya ada di sumber daya yang tersedia. Pada pertanian konvensional, para petani hanya memiliki sumber daya yang terbatas.
Mereka harus mengeluarkan biaya lebih untuk menggunakan alat pertanian untuk menanam dan memanen. Sedangkan, pertanian era modern sudah memiliki sumber daya yang tercukupi dan bervariasi.
Para petani di zaman modern sudah menggunakan berbagai alat pertanian canggih. Upaya ini menjadikan mereka dapat menanam, memanen hasil tani dengan efisien, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
3. Skala
Skala merupakan perbedaan yang dapat Anda lihat antara pertanian digital dan konvensional. Di pertanian konvensional, para petani kerap kali bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan keluarga.
Sedangkan di era modern, para petani kerap kali bekerja sama atau berkoordinasi dengan petani lain melalui komunitas. Upaya ini dilakukan agar sesama petani dapat mengatur stok pasokan dan permintaan hasil pertanian.
4. Hasil
Perbedaan selanjutnya ada di hasil pertanian. Di pertanian konvensional, para petani berpaku pada faktor-faktor alam, seperti air dan cuaca. Jadi, cuaca buruk dapat mempengaruhi hasil pertanian.
Itulah sebabnya para petani sangat bergantung pada sawah atau lahan pertanian. Jika dibandingkan dengan pertanian era modern, para petani sudah menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memprediksi cuaca yang akan datang.
Sebab, di era modern, teknologi sudah mampu memprediksi cuaca, melacak hasil tani, pupuk, dan sistem irigasi.
5. Lingkungan
Faktor selanjutnya adalah lingkungan. Pertanian konvensional sangat mengandalkan lingkungan yang alami.
Para petani di era konvensional juga sangat mempertahankan berbagai sumber daya alam yang tersedia, seperti tanah dan air. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil tani mereka tetap stabil untuk musim-musim selanjutnya.
Sementara pertanian era modern, para petani sudah mulai menggunakan pestisida dan bahan-bahan kimia. Upaya ini dilakukan agar hasil tani terhindari dari hama dan tumbuh dengan baik.
Cara Mengoptimalkan Operasional dan Investasi Pertanian Digital
Di era modern, pertanian digital dapat membantu memaksimalkan operasional dan investasi untuk meningkatkan keuntungan. Berikut adalah beberapa tahapan dalam mengoptimalkan operasional dan investasi pertanian era modern:
- Mengidentifikasi tantangan dalam produksi atau pertumbuhan.
- Memilih teknologi yang mampu memberikan dampak positif secara tepat terhadap efisiensi, produktivitas, serta keberlanjutan lingkungan.
- Mengoptimalkan anggaran operasional untuk mengadopsi alat pertanian modern yang paling bermanfaat (tidak masalah memulai dari skala kecil dan mengembangkan platform teknologi secara bertahap).
Tantangan dalam Implementasi Pertanian Digital
Dari banyaknya manfaat yang diberikan oleh digitalisasi pertanian, terdapat beberapa tantangan dalam penerapannya. Berikut adalah tantangannya:
1. Kendala Akses Teknologi di Daerah Terpencil
Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan akses terhadap teknologi di daerah-daerah yang masih terisolasi. Faktor ini menghambat penerapan teknologi secara luas.
2. Kebutuhan akan Pelatihan dan Edukasi
Tidak semua petani memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi digital. Oleh karena itu, pelatihan dan edukasi sangat penting untuk memastikan teknologi dapat digunakan secara efektif.
Itulah dia penjelasan tentang apa itu pertanian digital dan apa perbedaannya dengan pertanian konvensional.
Pertanian digital menjadi salah satu langkah maju yang membawa keuntungan untuk sektor pertanian.
Dengan mengadopsi teknologi, petani dapat mengelola lahan mereka lebih efisien, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan hasil.
Meskipun masih ada beberapa tantangan dalam implementasinya, teknologi ini berpotensi mengubah sektor pertanian di masa yang akan datang.
Anda dapat memaksimalkan upaya pertanian digital dengan layanan custom software development dari GeekGarden untuk membantu transformasi teknologi di sektor pertanian.
Kami dapat membantu mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk mencapai tujuan Anda. Konsultasikan secara gratis bersama tim GeekGarden sekarang!
Penulis: Sari Dewi (Content Writer)
Editor: Helmi Maulidina (SEO Specialist)
