Dalam era digital yang semakin berkembang, istilah “open source” sering terdengar di dunia teknologi.
Namun, apa sebenarnya arti dari open source? Apa manfaat yang ditawarkannya bagi pengguna dan developer?
Artikel ini akan menjelaskan lebih dalam tentang software ini, perbedaannya dengan closed source, manfaatnya, serta contoh-contoh software open source yang populer.
Apa itu Open Source Software?
Open source adalah jenis perangkat lunak (software) yang kode sumbernya tersedia untuk umum, sehingga siapapun dapat melihat, memodifikasi, dan mendistribusikannya.
Dengan kata lain, software ini memungkinkan penggunanya untuk bebas menggunakan, menyesuaikan, dan meningkatkan fungsionalitas software sesuai kebutuhan.
Beberapa contoh dari software ini yang terkenal termasuk Linux, Mozilla Firefox, dan WordPress.
Apa itu Closed Source Software?
Di sisi lain, closed source adalah kebalikannya. Closed source adalah perangkat lunak yang kode sumbernya tertutup atau dilindungi oleh pemiliknya.
Pengguna tidak dapat mengakses atau memodifikasi kode sumber software ini. Contoh dari closed source adalah commercial software, seperti Microsoft Office dan Adobe Photoshop.
Pengguna hanya dapat menggunakan software ini dengan membeli lisensi dan tidak memiliki hak untuk memodifikasinya.
Perbedaan Open Source dengan Closed Source
Terdapat beberapa perbedaan antara kedua software ini. Berikut adalah perbedaan yang mencolok dari open dan closed source.
1. Harga
Salah satu perbedaan paling mencolok antara kedua software ini adalah dari segi harga.
Software ini umumnya gratis untuk diunduh dan digunakan, sementara closed source biasanya mengharuskan pengguna untuk membeli lisensi atau berlangganan.
2. Support
Dalam hal teknis, software closed source biasanya menawarkan dukungan resmi dari developer atau penyedia layanan dengan biaya tambahan.
Sedangkan software ini mengandalkan komunitas pengguna untuk memberikan dukungan yang bisa jadi lebih bervariasi dan kurang terstruktur.
3. Kegunaan
Software closed source cenderung lebih user-friendly karena developer berupaya menawarkan produk yang lebih siap pakai.
Sedangkan, software ini sering kali membutuhkan lebih banyak pengetahuan teknis untuk instalasi dan pemeliharaannya.
4. Keamanan
Dari segi keamanan, open source memungkinkan banyak orang untuk memeriksa dan memperbaiki kerentanannya.
Namun, ada juga risiko bahwa siapa saja dapat mengeksploitasi kode tersebut jika ada celah.
Sebaliknya, closed source menjaga keamanan melalui kerahasiaan kode sumber, tetapi hal ini juga membuat kerentanannya lebih sulit dideteksi oleh pengguna.
Manfaat Open Source bagi Pengguna dan Pengembang
Terdapat beberapa manfaat software ini bagi pengguna dan developer. Berikut adalah manfaat utamanya:
1. Efisiensi Biaya
Dengan menggunakan software ini, perusahaan dapat menghemat biaya besar yang biasanya digunakan untuk lisensi software komersial.
Software ini memberikan solusi yang ekonomis, terutama bagi bisnis kecil hingga menengah.
2. Otonomi Penuh Atas Software
Pengguna software ini memiliki otonomi penuh atas software yang mereka gunakan. Mereka dapat memodifikasi dan menyesuaikan software sesuai kebutuhan tanpa bergantung pada vendor tertentu.
3. Akses ke Pembaruan dan Fitur Tanpa Bayar Lisensi
Tidak seperti software closed source yang mengharuskan pengguna untuk membayar pembaruan atau lisensi baru. Software ini memberikan akses gratis ke pembaruan dan fitur baru.
4. Akses Kode Dapat Dipelajari dan Dikembangkan
Developer yang ingin mempelajari lebih lanjut atau memperluas pengetahuan teknis mereka dapat mengakses kode sumber dari software ini.
Selain itu, para developer dapat memodifikasi, dan menggunakannya untuk proyek sendiri.
5. Kesempatan Berkolaborasi dengan Pengembang Lain
Software ini juga memungkinkan pengembang dari seluruh dunia berkolaborasi. Software ini juga memberikan kesempatan untuk belajar dari pengembang lain, berbagi ide, dan mempercepat perkembangan teknologi.
6. Peningkatan Portofolio Melalui Kontribusi
Pengembang yang berkontribusi pada proyek open source dapat memperkaya portofolio mereka.
Software ini menjadi salah satu cara untuk menunjukkan kemampuan teknis dan pengalaman di dunia nyata.
Kelemahan Open Source Software
Selain manfaat utama yang diberikan, software ini juga memiliki beberapa kelemahan. Lantas, apa saja kelemahan dari software ini?
1. Keamanan yang Rentan
Meskipun ada banyak mata yang memeriksa kode sumber, software ini tetap rentan terhadap serangan jika tidak ada pemeliharaan yang konsisten.
Selain itu, komunitas mungkin tidak selalu segera memperbaiki masalah keamanan yang ditemukan.
Baca juga: Apa itu Phising? Contoh Phising dan Tips Pencegahan
2. Sering Terjadi Masalah Teknis
Pengguna software ini seringkali menghadapi masalah teknis yang memerlukan pengetahuan khusus untuk dipecahkan. Tanpa dukungan resmi, masalah ini dapat memperlambat kinerja dan produktivitas.
Contoh Software Open Source Populer
Anda sudah mengetahui beberapa manfaat dan kelemahan dari software ini. Sekarang, mari ketahui beberapa contoh software populer yang digunakan!
1. Linux
Linux merupakan sistem operasi yang paling populer digunakan di dunia. Banyak server dan perangkat IoT (Internet of Things) yang menggunakan Linux karena stabilitas dan keamanannya.
2. Mozilla Firefox
Browser Mozilla Firefox adalah contoh lain yang sangat populer. Firefox memungkinkan pengguna untuk memodifikasi browser sesuai dengan preferensi, dan sering kali dianggap lebih aman daripada beberapa browser closed source.
3. LibreOffice
LibreOffice adalah alternatif gratis untuk software office berbayar, seperti Microsoft Office.
Software ini mendukung berbagai format dokumen dan terus diperbarui oleh komunitas pengembangnya.
4. Apache
Adapun Apache yang merupakan salah satu web server yang paling banyak digunakan di dunia.
Banyak situs web besar yang menggunakan Apache karena performanya yang handal dan fleksibel.
5. WordPress
Sebagai salah satu platform CMS (Content Management System) paling populer, WordPress memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola situs dengan mudah.
Banyak plugin dan tema yang tersedia secara gratis untuk memperluas fungsionalitasnya.
6. React Native
React Native adalah framework yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile.
Framework ini memungkinkan pengembang untuk menggunakan JavaScript dan membuat aplikasi lintas platform dengan mudah.
Baca juga: Inovasi Terbaru React Js yang Wajib Diketahui
Itulah dia penjelasan tentang open source, beserta manfaat, kelemahan, dan contohnya.
Open source memberikan banyak manfaat bagi pengguna dan pengembang, termasuk fleksibilitas, penghematan biaya, dan kesempatan untuk belajar dan berkolaborasi.
Namun, seperti halnya teknologi lainnya, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan, terutama dalam hal keamanan dan dukungan teknis.
Meskipun demikian, penggunaan open source terus meningkat karena kemampuan untuk berinovasi, fleksibel, serta mampu memberikan solusi yang lebih terjangkau dan efisien. Maka dari itu, jika Anda adalah seorang pemilik bisnis atau penambil keputusan dalam perusahaan, konsultasikan permasalahan dan kebutuhan IT Anda kepada kami. Kunjungi website GeekGarden untuk informasi dan layanan selengkapnya sekarang!
Penulis: Sari Dewi (Content Writer)
Editor: Helmi Maulidina (SEO Specialist)
