Transformasi digital kini menjadi kebutuhan penting bagi bisnis yang ingin tetap relevan dan berdaya saing. Salah satu metode yang semakin diminati dalam mendukung transformasi teknologi adalah Agile development.
Agile development memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, mengurangi risiko, dan meningkatkan kolaborasi tim dalam pengembangan produk atau layanan baru.
Lantas, apa itu Agile software development? Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui secara lengkap tentang metode Agile dan perannya dalam transformasi teknologi bisnis. Yuk, kita simak artikel berikut ini!
Apa itu Agile Development?
Agile development adalah metode pengembangan perangkat lunak yang menekankan fleksibilitas, kolaborasi, dan perbaikan berkelanjutan.
Dibandingkan dengan metode konvensional, metode ini memungkinkan tim untuk merespons perubahan kebutuhan secara cepat, sambil tetap berfokus pada nilai bagi end user.
Prinsip Utama Pengembangan Agile
Prinsip dalam Agile development dirancang untuk menciptakan sistem yang responsif, kolaboratif, dan berpusat pada kebutuhan pelanggan. Berikut adalah prinsip-prinsip yang menjadi dasar dari pendekatan Agile:
1. Fokus pada Kepuasan Pelanggan
Agile software mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk yang bernilai sejak awal dan memperbarui produk secara terus-menerus sesuai kebutuhan.
2. Penyampaian Produk yang Bertahap dan Teratur
Agile mengembangkan produk dalam iterasi atau tahap pendek, sehingga fitur atau fungsi dapat dirilis secara bertahap dan segera dapat diuji oleh pengguna.
3. Kolaborasi yang Efektif Antar Tim
Agile menekankan kolaborasi antara semua anggota tim serta komunikasi yang baik dengan pemangku kepentingan agar tujuan bersama dapat dicapai.
4. Penyesuaian terhadap Perubahan
Agile terbuka terhadap perubahan kebutuhan selama proses pengembangan berlangsung.
Tim Agile siap menyesuaikan rencana mereka berdasarkan masukan atau perubahan yang terjadi di lapangan.
5. Pengembangan Berkelanjutan
Agile mendorong pengembangan secara terus-menerus, di mana produk diperbaiki dan ditingkatkan dari waktu ke waktu untuk menambah nilai bagi pengguna.
6. Kecepatan dan Efisiensi dalam pengiriman
Agile berfokus pada proses pengembangan yang efisien dan cepat, mengurangi waktu tunggu untuk peluncuran produk di pasar.
7. Kualitas Produk yang Terjaga
Setiap iterasi dalam Agile diakhiri dengan pengujian, memastikan setiap bagian produk sudah sesuai standar kualitas sebelum dirilis ke pengguna.
8. Transparansi dalam Setiap Tahapan
Pendekatan Agile mendorong kemandirian tim, memberikan kepercayaan kepada anggota untuk mengambil keputusan, sehingga mempercepat proses pengambilan tindakan.
9. Memberdayakan Tim dengan Struktur yang Ringkas
Agile mendorong kemandirian tim, memberikan kepercayaan kepada anggota untuk mengambil keputusan, sehingga mempercepat proses pengambilan tindakan.
10. Refleksi dan Peningkatan Berkelanjutan
Setiap akhir iterasi, tim Agile mengadakan evaluasi atau retrospektif untuk melihat apa yang bisa ditingkatkan di iterasi berikutnya.
Tujuan Agile Development

Agile bertujuan untuk menciptakan nilai yang maksimal melalui produk atau layanan yang dikembangkan. Berikut beberapa tujuan utama dalam penerapan Agile:
1. Fungsi Sistem Aplikasi Lebih Bernilai
Dalam Agile, fitur dan fungsi yang dikembangkan selalu berorientasi pada nilai bagi pengguna. Setiap iterasi produk memastikan fitur yang dirilis sesuai dengan kebutuhan pasar dan permintaan pelanggan.
2. Pengendalian Cost
Agile membantu perusahaan mengendalikan biaya proyek dengan mengutamakan fitur prioritas tinggi lebih awal dalam proses.
3. Percepatan Proses Produksi
Dengan Agile, pengembangan produk menjadi lebih cepat karena siklus produksi yang terbagi menjadi iterasi pendek. Hal ini memungkinkan perusahaan merilis produk ke pasar dengan waktu yang lebih cepat.
4. Fleksibel & Manajemen Risiko
Pendekatan Agile meminimalkan risiko melalui pengembangan berkelanjutan. Setiap perubahan dapat segera diakomodasi, sehingga risiko kesalahan besar di akhir proyek dapat dihindari.
5. Kolaborasi
Agile mengedepankan kolaborasi antar tim. Setiap orang dalam tim memiliki peran penting dan berkontribusi terhadap tujuan bersama.
6. Tim yang Terorganisir
Agile memerlukan tim yang terorganisir dengan baik, memiliki peran yang jelas, dan terfokus pada tujuan yang sama untuk menghindari miskomunikasi.
Manfaat Penerapan Agile Development
Penerapan pengembangan Agile membawa berbagai keuntungan bagi bisnis, terutama dalam hal adaptabilitas, kualitas, dan efisiensi.
1. Delivery Project yang Teratur
Dengan Agile, pengiriman proyek lebih terstruktur dan sesuai jadwal karena fokus pada pembagian pekerjaan menjadi siklus singkat. Setiap iterasi berakhir dengan produk yang siap digunakan.
2. Peningkatan Kualitas pada Software
Pendekatan Agile menekankan pengujian berkelanjutan pada setiap tahap pengembangan, sehingga kualitas software dapat terjaga dengan baik.
3. Adaptabilitas terhadap Perubahan
Agile sangat fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan pasar, sehingga produk yang dihasilkan lebih relevan dengan permintaan konsumen.
4. Meningkatkan Teamwork
Agile memfasilitasi komunikasi yang efektif antar tim, meningkatkan kohesi, dan membuat tim bekerja lebih efisien.
Metodologi dalam Pengembangan Agile
Terdapat beberapa metode yang umum digunakan dalam Agile development, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan:
1. Scrum
Framework ini adalah salah satu yang populer digunakan. Scrum menekankan pada pembagian tugas dan peran yang jelas.
Dalam Scrum, pekerjaan dibagi menjadi “sprint” atau periode kerja tertentu untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Pada sprint tersebut, tim melakukan berbagai tahapan pengembangan, seperti perencanaan, analisis, desain, aplikasi, pengujian, dan evaluasi.
2. Kanban
Metode Kanban menggunakan visualisasi pekerjaan untuk membantu tim memahami dan memprioritaskan tugas. Hal ini membantu dalam mengelola alur kerja.
3. Extreme Programming (XP)
XP menekankan pada praktik pengujian berkala untuk memastikan kualitas pada perangkat lunak atau software.
4. Lean Software Development
Metode ini berfokus pada eliminasi pemborosan dan peningkatan efisiensi dalam setiap tahapan pengembangan.
5. Dynamic System Development Method (DSDM)
DSDM mengutamakan keterlibatan pengguna dalam setiap fase pengembangan, sehingga produk akhir sesuai dengan ekspektasi pengguna.
Kelebihan dan Kekurangan Pengembangan Metode Agile
Penerapan pendekatan ini memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Adapun beberapa kelebihannya, seperti adaptabilitas terhadap perubahan, kolaborasi yang intensif, pengiriman bertahap, pengembangan yang efisien, dan kepuasan pelanggan yang tinggi.
Sedangkan kekurangannya, seperti kesulitan dalam pemantauan, ketergantungan pada komunikasi, kesulitan dalam perencanaan jangka panjang, dan tidak sesuai untuk semua proyek.
Itulah dia penjelasan lengkap tentang Agile development, beserta prinsip, tujuan, dan manfaatnya.
Agile development merupakan pengembangan software untuk perbaikan berkelanjutan, metode ini memungkinkan tim untuk merespons perubahan kebutuhan secara cepat. Metode ini juga digunakan dalam layanan IaaS atau Infrastructure as a Service.
Secara keseluruhan, pengembangan Agile telah membuktikan diri sebagai metode yang relevan dan efektif dalam mendukung transformasi teknologi bisnis.
Dengan fleksibilitas dan pengendalian risiko yang ditawarkan, Agile mampu membantu bisnis untuk berkembang dan beradaptasi dalam dunia yang semakin digital.
Maka dari itu, GeekGarden siap membantu bisnis Anda untuk terus berkembang bersama transformasi teknologi dan digital.
GeekGarden adalah perusahaan IT consultant yang berbasis di Yogyakarta yang menyediakan berbagai layanan IT dan talent.Selain itu, GeekGarden sudah tersertifikasi ISO dan PSE oleh Kominfo. Jadi, tunggu apa lagi? Segera hubungi kami dan jadwalkan konsultasi gratis terkait kebutuhan bisnis Anda sekarang!
Penulis: Sari Dewi (Content Writer)
Editor: Helmi Maulidina (SEO Specialist)